Jumat, 15 Mei 2015

makalah pembelajaran qur'an hadits



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Setiap manusia selalu memerlukan belajar untuk mengembangkan pengetahuan, bakat dan minatnya. Dalam pengembangan kemampuan tersebut, seseorang membutuhkan guru, bahan dan peralatan sebagai penunjang proses pembelajarannya yang dikenal sebagai sumber belajar. Sumber belajar memiliki tujuan dan fungsi tersendiri dalam mencapai tujuan belajar. Selain sumber belajar, dibutuhkan pula lembaga pendidikan baik formal maupun non formal yang dikenal sebagai pusat sumber belajar.
Sedangkan Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologi terhadap siswa.

B.      Rumusan Masalah
1.      Apa Sumber belajar Qur’an Hadits ?
2.      Apa Media pembelajaran Qur’an Hadits ?

C.      Tujuan penulisan
Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran qur’an hadits yang berjudul sumber belajar dan media pembelajaran Qur’an Hadis, selain itu juga untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita semua tentang sumber belajar dan media pembelajaran .




BAB II
PEMBAHASAN
SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN QUR’AN DAN HADITS MI
A.       Sumber belajar Qur’an Hadits
1.      Pengertian sumber belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu[1]. Makna umumnya adalah segala sesuatu (daya) yang dapat digunakan untuk mempermudah kegiatan individu (siswa) dalam belajar.
Sumber Belajar didefinisikan oleh Ahmad Rohani sebagai (daya, lingkungan, pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat mendukung proses atau kegiatan pengajaran secara efektif dan efisien dan dapat memudahkan pencapaian tujuan/belajar, tersedia (sengaja disediakan/dipersiapkan), baik yang langsung, ataupun tidak langsung, baik yang konkret atau abstrak.
Menurut Arif S. Sadiman sumber belajar adalah segala macam sumber yang ada diluar seorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar.
Association Educational Communication and Technology (AECT), yang menyatakan bahwa sumber belajar   adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik
secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mecapai tujuan belajar.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang berada diluar diri siswa baik berupa orang maupun benda, pengalaman serta lingkungan yang dapat dipergunakan memudahkan proses belajar dan kegiatan pengajaran secara efektif dan efisien dalam bentuk abstrak atau konkret.
2.      Macam-macam sumber belajar
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      sumber belajar yang dirancang (learning resources by desing) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT).
2.       sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.
Sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
1.      Pesan: informasi, bahan ajar, cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya.
2.      Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier.
3.      Bahan: buku, transparansi, film, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik.
4.       Alat/perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD.
5.      Pendekatan/metode/teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, permainan, percakapan biasa, diskusi, debat.
6.      Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor.
Sedangkan menurut Rohani, pembagian sumber belajar antara lain meliputi:
1.      Sumber belajar cetak: buku, majalah, ensiklopedi, brosur, koran, poster, dan denah.
2.      Sumber belajar non cetak: film, slide, video, dan audio kaset.
3.       Sumber belajar yang berupa fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel), studio, lapangan dan olahraga.
4.        Sumber belajar yang berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, dan permainan.
5.       Sumber belajar yang berupa lingkungan : taman dan terminal
3.      Fungsi sumber belajar
Sumber belajar memiliki fungsi[2]:
a.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran,  dengan jalan:
1.      Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik.
2.      Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
b.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
1.       Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
2.      Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
c.       Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, dengan cara:
1.       Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
2.       Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d.       Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
1.      Meningkatkan kemampuan sumber belajar
2.      Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
e.       Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
1.      Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
2.      Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f.        Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
4. Manfaat sumber belajar
Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1.      Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik
2.      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret
3.      Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.      Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
5.      Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro
6.      Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat
7.      Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut
5.  Kriteria pemilihan  sumber belajar
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan sumber belajar adalah sebagai berikut[3].
1.      Ekonomis, yaitu biaya yang tersedia untuk pengadaan sumber belajar, apakah harus memadai atau dibuat sendiri, sederhana atau kompleks, jangka panjang atau jangka pendek.
2.      Teknisi (tenaga).
3.      Bersifat praktis dan sederhana dalam artian mudah dijangkau, mudah dilaksanakan, dan mudah didapatkan.
4.      Bersifat fleksibel (bisa dikembangkan dan dimodifikasi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
5.      Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen pengajaran lainnya.
6.      Dapat membantu efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan pengajaran
7.      Memiliki nilai posisitif baik guru maupun siswa dalam proses pengajaran
8.      Sesuai dengan strategi dan interaksi belajar mengajar yang telah dirancang dan kemudian dikembangkan

B.      Media pembelajaran Qur’an Hadits
1.      Pengertian media
Kata media berasal dari bahasa latin “medius”  yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar yakni perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan[4]. Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa supaya terjadi proses belajar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Jadi, media pembelajaran adalah semua sumber yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan  (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan si pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Suparno (1987) menyebutkan bahwa media adalah alat yang dipakai sebagai salauran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya[5].
Sanjaya (2008) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan[6].
Menurut penulis, media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dan mempermudah dalam menyampaikan informasi dalam kegiatan pembelajaran, baik berupa benda audio, visual, bahkan manusia.
2.      Ciri-ciri media
Ada tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media dipergunakan.
1.      Ciri Fiksatif (fixitive property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu distransportasikan tanpa mengenal waktu.
2.      Ciri Manipulasi (manipulatif property)
Ciri Manipulatif, yaitu media harus mampu memanipulasi atau mengubah suatu objek. Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recourding. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil hasil rekaman video. Media (rekaman video atau audio) dapat di edit sehingga guru hanya menampilkan bagian-bagian penting atau utama dari ceramah atau pidato. Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu.
3.      Ciri Distributif (distributive property)
Ciri distributif dari media menggunakan suatu objek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa,stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi seberapa sekalipun dan siap digunakan secara bersamaan diberbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat.
3.  Fungsi media    
Adapun Fungsi media yaitu[7] :
1.      Fungsi atensi
 yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2.   Fungsi afektif
Yaitu dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
3.      Fungsi kognitif
      Terlihat dari temuan- temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4.      Fungsi kompensatoris
Terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Menurut Mc Known ada 4 fungsi media , diantaranya :
1.      Mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu pendidikan yang menekankan pada instruksional akademis menjadi pendidikan yang mementingkan kebutuhan kehidupan peserta didik
2.      Membangkitkan motivasi belajar peserta didik karena :
a.      Media instruksional edukatif pada umumnya merupakan sesuatu yang baru bagi peserta didik, sehingga menarik perhatian.
b.      Penggunaan media instruksional edukatif memberikan kebebasan kepada peserta didik lebih besar dibandingkan dengan cara belajar tradisional
c.       Media instruksional edikatif lebih konkret dan mudah dipahami.
d.      Memungkinkan peserta didik untuk berbuat sesuatu
e.      Mendorong peserta didik untuk ingin tahu lebih banyak
3.      Memberikan kejelasan (clarification)
4.      Memberikan rangsangan (stimulation)
4.  Jenis media
Ada beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam proses pengajaran, antara lain :
1.      Media Grafis
Media grafis termasuk media visual, sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Banyak jenis media grafis diantaranya:
a.      Gambar/Foto
Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu pepatah cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata.
Beberapa kelebihan media gambar, antara lain :
1.        Sifatnya konkret; gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2.        Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut.
3.        Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita liat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
4.        Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalahpahaman.
5.        Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1.      Gambar/foto hanya menekankan persepsi indra mata
2.      Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
3.      Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar
b.      Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganyapun tidak perlu dipersoalkan sebab madia ini dibuat langsung oleh guru
c.       Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyaderhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui adalah:
d.      Bagan/Chart
Sepeti halnya media grafis yang lain, bagan atau cart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu persentasi. Pesan yang akan disampaikan biasanya burupa ringkasan visual suatu proses , perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Di dalam bagan sering kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal.
e.      Grafik (Graphs)
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali simbol-simbol verbal digunakan pula di situ. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prisip-prinsip matematik dan menggunakan data-data  komparatif.
2.      Teks
Media ini membantu pembelajar fokus pada materi yang disiswai karena pembelajar cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi, serta sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi. Akan tetapi media teks di dalam multimedia memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer, serta memerlukan software dan hardware yang spesifik agar suara dapat disampaikan melalui komputer.
3.      Audio
Media audio memudahkan dalam mengidentifikasi obyek-obyek, mengklasifikasikan obyek, mampu menunjukkan hubungan dari suatu obyek, membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret
4.      Graphics
Media Grafik mampu menunjukkan obyek dengan ide, menjelaskan konsep yang sulit, menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkrit, menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural.
5.      Animasi
Media Animasi mampu menunjukkan suatu proses abstrak di mana pengguna ingin melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut. Namun media Animasi menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal atau berbahaya (misal simulasi melihat bentuk tegangan listrik dengan simulasi oscilloscope atau melakukan praktek menerbangkan pesawat dengan simulasi penerbangan).
6.      Video
Video mungkin saja kehilangan detail dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detail dari scene ke scene. Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui teks sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi. Video memaparkan keadaan riil dari suatu proses, fenomena atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan. Video sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.
5.  Kriteria pemilihan media
Ada beberap kriteria yang patu diperhatikan dalam memilih media yaitu :
1.      Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, seperti menghafal.
2.      Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsef, prinsif atau generalisasi.
3.      Praktis, lues, dan bertahan.
4.      Guru trampil menggunakannya
5.      Pengelompokkan sasaran
6.      Mutu teknis, pengembangan visual baik gambar maupun fatograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.




BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Association Educational Communication and Technology (AECT)  menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.
Sedangkan media pembelajaran secara umum adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.

B.      Saran
Dengan adanya media sebagai sumber pembelajaran, perlu adanya suatu penyuluhan yang diberikan kepada semua personel pendidikan/pembelajaran yang apabila hal ini terpenuhi akan terlahirnya generasi yang maju. Oleh karena itu, kami penulis membuat makalah ini agar semua pihak dapat memanfaatkan media sebagai sumber pambelajaran.
Demikian makalah ini penulis sajikan, Tentunya masih terdapat banyak cacat yang perlu untuk mencapai kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap sudilah kiranya kekurangan-kekurangan tersebut, para pembaca yang budiman sebagai pemerhati ilmu lebih khusus di bidang pendidikan untuk memberi koreksi atau saran demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar arsyad. 2007. media pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada

Muliadi,dkk. 2009. pembelajaran bahasa Indonesia MI. Surabaya. Aprinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar