BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebelum
bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian
tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau
tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh
secara terus menerus dalam waktu yang lama, mungkin secara teknis bisa saja
usaha itu dilakukan tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang
dibahas dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1.
Apa Pengertian usaha ?
2.
Apa Pengertian Studi Kelayakan Usaha ?
3.
Apa Proses dan Studi Kelayakan Usaha ?
4.
Bagaimana Analisi Kelayakan Usaha ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui Pengertian usaha
2.
untuk mengetahui Pengertian Studi Kelayakan Usaha
3.
Untuk
mengetahui Proses dan Studi Kelayakan Usaha
4.
Untuk mengetahui Bagaimana Analisi Kelayakan Usaha
BAB
II
PEMBAHASAN
ANALISA
STUDI KELAYAKAN USAHA
A. Pengertian usaha
Usaha berarti kegiatan yang
mengerahkan tenaga, pikiran, fisik untuk mencapai suatu maksud yang diharapkan
dan memperoleh keuntungan.[1]
Menurut harmaizar usaha adalah bentuk usaha yang
melakukan kegiatan secara tetap dan terus menurus agar mendapatkan keuntungan,
baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang berbadan hukum, atau
tidak berbentuk badan hukum, didirikan dan berkedudukan disuatu tempat.
B. Pengertian studi kelayakan usaha
Dalam kamus bahasa indonesi layak adalah patut, pantas, sesuai,
dan cocok.[2] Sedangkan studi kelayakan
usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan
dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan
proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomi dan sosial sepanjang waktu.
Kelayakan
yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan pengahasilan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa
criteria kelayan usaha. Atrinya, jika dilihat dari segi bisnis, suatu usaha
sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas
atrinya layak atau akan memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal
Hasil studi kelayakan usaha pada
prinsipnya bisa digunakan antara lain :
1.
Untuk membuka usaha baru, misalnya membuka toko
2.
Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya
untuk memperluas cakupan usaha
3.
Untuk memilih jenis usaha atau investasi yang paling
menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang
Adapun pihak yang berkeperluan dan berkepentingan
dengan studi kelayakan usaha diantaranya:
1.
Pihak wira usaha (pemilik perusahaan)
Studi
kelayakan usaha penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidakmengalami
kegagalan dan memberi kepanjangan sepanjang waktu
2.
Pihak investor dan penyandangan dana
Studi
kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan
dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan
3.
Pihak masyarakat dan pemerintah
Studi
kelayakan usaha sangat diperlukan terutama sebagai bahan kajian apakah usaha
yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagimasyarakat sekitarnya atau
justru sebaliknya merugikan .
Agar tujuan
perusahaan dapat tercapai sesuai dengan keinginan, (baik profil, social maupun
gabungan dari keduanya), apabila ingin melakukan investasi, terlebih dahulu
hendaknya dilakukan suatu studi.
Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau
tidak untuk dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan
kata lain jika usaha tersebut dijalankan akan memberikan manfaat atau tidak.
Suatu
kegiatan dapat dikatakan layak dapat memenuhi persyaratan tertu. Untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu usaha diperlukan perhitungan dan
asumsi-asumsi sehingga ditarik kesimpulan bahwa dari segi kuangan perusahaan
ini untuk dijalankan.
Studi
kelayakan usaha dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dimasa yang akan datang sehingga dapat meminimalkan kemungkinan
melesetnya hasil yang diinginkan dalam suatu investasi. Studi kelayakan usaha
diperhitungkan hambatan atau peluang dari investasi yang di jalankan. Jadi, studi
kelayakan usaha dapat memberikan pedoman atau arahan pada usaha yang akan
dijalankan.
Dapat
disimpulkan bahawa pengertian studi kelayakan usaha adalah Suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan
layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan.
kelayakan
artinya penelitian yang akan dilakukan secara mendalam bertujuan untuk
menetukan apakan usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat lebih besar
dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. dengan kata lain, kelayakan
berarti bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan
non pinansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan, layak juga berarti
dapat memberikan keuntungan yang tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya,
tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas.
C. Proses dan Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha dapat
dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:[3]
1.
Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan
Tahap penemuan ide adalah tahap diamana wirausaha menemukan ide untuk
merintis usaha baru. ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi
misalnya, kemungkinan-kemungkinan bisnis yang paling memberi peluang untuk
dilakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu panjang. Misalnya bisnis
industry, perkaitan, perdagangan, usaha jasa, atau jenis uaha lain yang
dianggap layak
2.
Tahap formulasi tujuan.
Tahap ini merupakan tahap perumusan misi dan
visi bisnis, seperti visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah bisnis
tersebut diidentifikasi. Misalnya untuk menciptakan barang dan jasa yang
diperlukan masyarakat sepanjang waktu atau untuk menciptakan keuntungan yang
langgeng. Apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan tersebut
benar-benar menjadi kenyataan atau tidak? semuanya dirumuskan dalam bentuk
tujuan.
3.
Tahap analisis
Adalah
proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis
tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Adapun aspek-aspek yang harus diamati
dan dicermati dalam tahap analisis yaitu :
a.
Aspek pasar mencakup produk yang akan dipasarkan,
dll
b.
Aspek teknik produksi/operasi,meliputi lokasi,
gedung bangunan,dll
c.
Aspek manajemen mencakup organisasi, pengelolaan
tenaga kerja , dll
d.
Asek financial/keuangan, mencakup sumber dana/penggunaan
dana, dll
4.
Tahap keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan
hasilnya menyakinkan, langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan,
apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak karena menyangkut
investasi yang mengandung resiko maka keputusan bisnis biasanya didasarkan pada
beberapa criteria seperti, priode pembanyaran kembali, nilai sekarang bersih,
tingkat pengembaian internal dsb.
Untuk
mengalisis suatu keputusan bisnis dilakukan pengkajian terhadap hal-hal
berikut:
a.
Aset dan kewajiban
Perlu
diketahui data secara akurat tentang setiap harta dan kewajiban (liabilitas)
yang akan diambil alih. Keakuratan data tersebut, jika memungkinkan, sebaiknya
dinyatakan oleh akuntan publik yang bersertifikat.
b.
Piutang usaha
Sebelum
membeli suatu bisnis mintalah daftar umur. Jika memungkinkan termasuk masah
penagihan yang dihapi oleh perusahaan selama ini mintalah juga bukti mengenai
beberapa persen bisnis itu mapu ditagih dalam kurun waktu tetentu dan apakah
piutang dapat tertagih sesuai dengan nilai ekonomisnya.
c.
Lokasi usaha
Apakah
lokasi usaha yang akan dibeli cukup srtategis. Jika tidak startegis,
berapa besar biaya yang harus
dikeluarkan untuk memindahkannya kelokasi lain yang lebih strategis, terutama
dari sudut pasar, bahkan baku dan tenaga kerja
d. Persyaratan
istemewa.
Persyaratan istemawa,
misalnya lisensi, izin khusus, dan persyaratan hukum yang lain untuk bisnis tersebut. persyaratan
istimewa tersebut juga termasuk dalam pembelian bisnis. Dengan kata lain,
apakah persyaratan istimewa tersebut juga dialihkan kepada pemilik baru.
e. Kontrak
Bisnis tersebut terikat dengan kontrak-kontrak yang akan dialihkan
kepada pemilik baru. Semua isi kontrak tersebut ( secara legal dan praktis)
yang akan diwarisi harus dipahami. Dapatkah semua kontrak itu dipndahkan kepada
pemilik itu, terutama kontrak yang belum jatuh tempo.
D. Analisis Kelayakan Usaha
1.
Analis aspek pemasaran
Untuk
menganalisis aspek pemasaran, wirausaha harus terlebih dahulu melakukan
penelitian, pemasaran dengan menggunakan sistem informasi pemasaran yang
memadai berdasarakan analisis dan predeksi apakah bisnis yang akan dirintis
atau dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam
analisis pasar biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisi dan
dicermati :
a.
Kebutuhan dan keinginan konsumen
b.
Segmentasi pasar
Pelanggan
dikelompokkan berdasarkan geografi, demokrafi dan sosial budaya
c.
Target
Target
pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih
d.
Nilai tambah
e.
Masa hidup produk, harus dianalisi apakah masa hidup
produk dan jasa bertahan lama atau tidak
f.
Struktur pasar
Harus
dianalisis apakah barang dan jasa apakah akan dipasarkan pada pasar persaingan
tidak sempurna ( seperti monopoli, oligopoly dan monopolyctic),
g.
persaingan dan strategi pesaing.
Dianalisis
tingkat persaingan tinggi atau rendah. Jika persaingan tinggi berarti peluang
pasar rendah, wirausaha harus membandingkan keunggulan pesaing dilihat dari
strategi produk, harga, jaringan industri, promosi dan tingkat penggunaan
teknologi.
h.
Ukuran pasar
Ukuran
pasar dapat dianalisi dari volum penjualan, maksudnya jika volum penjualan
tinggi berarti pasar potensial. Misalnya dengan volum penjualan usaha sekala
kecil sebersar 5 milyar pertahun atau sebesar 10 juta perhari berarti ukuran
pasar cukup besar
i.
Pertumbuhan pasar
Pertumbuhan
pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan polum penjualan. Maksudnya, jika
pertumbuhan pasar tinggi (misalnya lebih dari 20% berarti potensi pasar tinggi
j.
Laba kotor
Apakah
perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah jika profil margin kotor lebih
dari 20 % berarti pasar potensial .
2.
Analis aspek produksi atau operasi.
Beberapa
unsur aspek produksi atau operasi yang harus dianalisis adalah
a.
lokasi yang strategis dan efisien baik bagi
perusahaan maupun pelanggan. Misalnya, dekat dengan tempat pemasok, konsumen,
kealat transportasi disamping itu lokasi bisnis harus menarik agar konsumen
tetap loyal
b.
volume operasi. Volume operasi harus relevan dengan
potensi pasar dan predeksi permintaan sehingga tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan kapasitas. Volume operasi yang berlebihan akan menimbulkan masalah
baru dalam penyimpanan atau penggudangan pada akhirnya akan mempengaruhi harga
pokok penjualan.
c.
Mesin dan peralatan
Mesin
dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan yang
akan datang serta harus disesuaikan dengan jenis produksi agaran tidak terjadi
kelebihan kapasitas
d.
Bahan baku dan bahan penolong.
Bahan
baku dan bahan penolong suatu sumber daya yang diperlukan harus cukup tersedia.
Persedia tersebut harus sesuai dengan kebutuhan sehingga biaya bahan baku
menjadi efisien
e.
Tenaga kerja
Beberapa
jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana kualifikasinya. Jumlah dan
kualifikasi karyawan harus sesuai dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi
pekerjaan untuk menyelesaiknnya.
3.
Analisis manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen terdapat
beberapa unsur yang harus dianalisi seperti :
a.
Kepemilikan, apakah unit bisnis yang akan didirikan
merupakan milik pribadi atau milik bersama
b.
Organisasi
c.
Tim manajemen, bisnis akan dikelolah sendiri atau
dilibatkan secara prepesional
4.
Analisis aspek keuangan
Aspek analisis keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a.
Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk
operasional perusahaan, misalnya besarnya dana untuk aktiva tetap, modal kerja
dan pembiayaan awal
b.
Sumber dana. ada beberapa sumber dana yang layak digali
yaitu sumber dana internal (misalnya modal disetor dan laba ditahan) dana modal
eksternal (misalnya penerbitan obligasi dan pinjaman)
c.
Proyeksi laba rugi, Proyeksi laba rugi dimasa yang
akan datang, Komponennya meliputi proyeksi penjualaan, biaya dan laba rugi
d.
Proyeksi arus khas, dari arus khas dapat dilihat
kemapuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangannya. Ada tiga
jenis arus khas yaitu:
1.
Arus khas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil
penjualan atau pendaftaran
2.
Arus khas keluar, merupakan biaya-biaya, termasuk
pembayaran bunga dan pajak
3.
Arus khas masuk bersih, merupakan selisih dari arus
khas masuk dan arus khas keluar ditambah penyusutan dan perhitungan bunga
setelah pajak
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar