Jumat, 15 Mei 2015

makalah wirausaha analisa studi kelayakan usaha



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama, mungkin secara teknis bisa saja usaha itu dilakukan tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1.  Apa Pengertian usaha ?
2.  Apa Pengertian Studi Kelayakan Usaha ?
3.  Apa Proses dan Studi Kelayakan Usaha ?
4.  Bagaimana Analisi Kelayakan Usaha ?

C.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.  Untuk mengetahui Pengertian usaha
2.  untuk mengetahui Pengertian Studi Kelayakan Usaha
3.  Untuk  mengetahui Proses dan Studi Kelayakan Usaha
4.  Untuk mengetahui Bagaimana Analisi Kelayakan Usaha











BAB II
PEMBAHASAN
ANALISA STUDI KELAYAKAN USAHA
A.  Pengertian usaha
Usaha berarti kegiatan yang mengerahkan tenaga, pikiran, fisik untuk mencapai suatu maksud yang diharapkan dan memperoleh keuntungan.[1]
Menurut harmaizar usaha adalah bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menurus agar mendapatkan keuntungan, baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang berbadan hukum, atau tidak berbentuk badan hukum, didirikan dan berkedudukan disuatu tempat.

B.  Pengertian studi kelayakan usaha
Dalam kamus bahasa indonesi layak adalah patut, pantas, sesuai, dan cocok.[2] Sedangkan studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomi dan sosial  sepanjang waktu.
Kelayakan yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan pengahasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa criteria kelayan usaha. Atrinya, jika dilihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas atrinya layak atau akan memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain :
1. Untuk membuka usaha baru, misalnya membuka toko
2. Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk memperluas cakupan usaha
3. Untuk memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang
Adapun pihak yang berkeperluan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha diantaranya:
1.  Pihak wira usaha (pemilik perusahaan)
Studi kelayakan usaha penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidakmengalami kegagalan dan memberi kepanjangan sepanjang waktu
2.  Pihak investor dan penyandangan dana
Studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan
3.  Pihak masyarakat dan pemerintah
Studi kelayakan usaha sangat diperlukan terutama sebagai bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagimasyarakat sekitarnya atau justru sebaliknya merugikan .
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan keinginan, (baik profil, social maupun gabungan dari keduanya), apabila ingin melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan suatu  studi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata lain jika usaha tersebut dijalankan akan memberikan manfaat atau tidak.
Suatu kegiatan dapat dikatakan layak dapat memenuhi persyaratan tertu. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi sehingga ditarik kesimpulan bahwa dari segi kuangan perusahaan ini untuk dijalankan.
Studi kelayakan usaha dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dimasa yang akan  datang sehingga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang diinginkan dalam suatu investasi. Studi kelayakan usaha diperhitungkan hambatan atau peluang dari investasi yang di jalankan. Jadi, studi kelayakan usaha dapat memberikan pedoman atau arahan pada usaha yang akan dijalankan.
Dapat disimpulkan bahawa pengertian studi kelayakan usaha adalah Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis  yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan.
kelayakan artinya penelitian yang akan dilakukan secara mendalam bertujuan untuk menetukan apakan usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. dengan kata lain, kelayakan berarti bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan non pinansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan, layak juga berarti dapat memberikan keuntungan yang tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas.
C.  Proses dan Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:[3]
1. Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan
Tahap penemuan ide adalah  tahap diamana wirausaha menemukan ide untuk merintis usaha baru. ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi misalnya, kemungkinan-kemungkinan bisnis yang paling memberi peluang untuk dilakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu panjang. Misalnya bisnis industry, perkaitan, perdagangan, usaha jasa, atau jenis uaha lain yang dianggap layak
2. Tahap formulasi tujuan.
Tahap ini merupakan tahap perumusan misi dan visi bisnis, seperti visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah bisnis tersebut diidentifikasi. Misalnya untuk menciptakan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat sepanjang waktu atau untuk menciptakan keuntungan yang langgeng. Apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan tersebut benar-benar menjadi kenyataan atau tidak? semuanya dirumuskan dalam bentuk tujuan.
3. Tahap analisis
Adalah proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis yaitu :
a. Aspek pasar mencakup produk yang akan dipasarkan, dll
b. Aspek teknik produksi/operasi,meliputi lokasi, gedung bangunan,dll
c. Aspek manajemen mencakup organisasi, pengelolaan tenaga kerja , dll
d. Asek financial/keuangan, mencakup sumber dana/penggunaan dana, dll
4. Tahap keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya menyakinkan, langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan, apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak karena menyangkut investasi yang mengandung resiko maka keputusan bisnis biasanya didasarkan pada beberapa criteria seperti, priode pembanyaran kembali, nilai sekarang bersih, tingkat pengembaian internal dsb.
Untuk mengalisis suatu keputusan bisnis dilakukan pengkajian terhadap hal-hal berikut:
a. Aset dan kewajiban
Perlu diketahui data secara akurat tentang setiap harta dan kewajiban (liabilitas) yang akan diambil alih. Keakuratan data tersebut, jika memungkinkan, sebaiknya dinyatakan oleh akuntan publik yang bersertifikat.
b. Piutang usaha
Sebelum membeli suatu bisnis mintalah daftar umur. Jika memungkinkan termasuk masah penagihan yang dihapi oleh perusahaan selama ini mintalah juga bukti mengenai beberapa persen bisnis itu mapu ditagih dalam kurun waktu tetentu dan apakah piutang dapat tertagih sesuai dengan nilai ekonomisnya.
c. Lokasi usaha
Apakah lokasi usaha yang akan dibeli cukup srtategis. Jika tidak startegis, berapa  besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkannya kelokasi lain yang lebih strategis, terutama dari sudut pasar, bahkan baku dan tenaga kerja
d. Persyaratan istemewa.
 Persyaratan istemawa, misalnya lisensi, izin khusus, dan persyaratan hukum  yang lain untuk bisnis tersebut. persyaratan istimewa tersebut juga termasuk dalam pembelian bisnis. Dengan kata lain, apakah persyaratan istimewa tersebut juga dialihkan kepada pemilik baru.
e. Kontrak
Bisnis tersebut terikat dengan kontrak-kontrak yang akan dialihkan kepada pemilik baru. Semua isi kontrak tersebut ( secara legal dan praktis) yang akan diwarisi harus dipahami. Dapatkah semua kontrak itu dipndahkan kepada pemilik itu, terutama kontrak yang belum jatuh tempo.

D.  Analisis Kelayakan Usaha
1.  Analis aspek pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, wirausaha harus terlebih dahulu melakukan penelitian, pemasaran dengan menggunakan sistem informasi pemasaran yang memadai berdasarakan analisis dan predeksi apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis pasar biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisi dan dicermati :
a.  Kebutuhan dan keinginan konsumen
b.  Segmentasi pasar
Pelanggan dikelompokkan berdasarkan geografi, demokrafi dan sosial budaya
c.  Target
Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih
d.  Nilai tambah
e.  Masa hidup produk, harus dianalisi apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama  atau tidak
f.  Struktur pasar
Harus dianalisis apakah barang dan jasa apakah akan dipasarkan pada pasar persaingan tidak sempurna ( seperti monopoli, oligopoly dan monopolyctic),
g.  persaingan dan strategi pesaing.
Dianalisis tingkat persaingan tinggi atau rendah. Jika persaingan tinggi berarti peluang pasar rendah, wirausaha harus membandingkan keunggulan pesaing dilihat dari strategi produk, harga, jaringan industri, promosi dan tingkat penggunaan teknologi.
h.  Ukuran pasar
Ukuran pasar dapat dianalisi dari volum penjualan, maksudnya jika volum penjualan tinggi berarti pasar potensial. Misalnya dengan volum penjualan usaha sekala kecil sebersar 5 milyar pertahun atau sebesar 10 juta perhari berarti ukuran pasar cukup besar
i.  Pertumbuhan pasar
Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan polum penjualan. Maksudnya, jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya lebih dari 20% berarti potensi pasar tinggi
j.  Laba kotor
Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah jika profil margin kotor lebih dari 20 % berarti pasar potensial .
2.  Analis aspek produksi atau operasi.
Beberapa unsur aspek produksi atau operasi yang harus dianalisis adalah
a.  lokasi yang strategis dan efisien baik bagi perusahaan maupun pelanggan. Misalnya, dekat dengan tempat pemasok, konsumen, kealat transportasi disamping itu lokasi bisnis harus menarik agar konsumen tetap loyal
b.  volume operasi. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan predeksi permintaan sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas. Volume operasi yang berlebihan akan menimbulkan masalah baru dalam penyimpanan atau penggudangan pada akhirnya akan mempengaruhi harga pokok penjualan.
c.  Mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang serta harus disesuaikan dengan jenis produksi agaran tidak terjadi kelebihan kapasitas
d.  Bahan baku dan bahan penolong.
Bahan baku dan bahan penolong suatu sumber daya yang diperlukan harus cukup tersedia. Persedia tersebut harus sesuai dengan kebutuhan sehingga biaya bahan baku menjadi efisien
e.  Tenaga kerja
Beberapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana kualifikasinya. Jumlah dan kualifikasi karyawan harus sesuai dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaiknnya.
3.  Analisis manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen terdapat beberapa unsur yang harus dianalisi seperti :
a.  Kepemilikan, apakah unit bisnis yang akan didirikan merupakan milik pribadi atau milik bersama
b.  Organisasi
c.  Tim manajemen, bisnis akan dikelolah sendiri atau dilibatkan secara prepesional
4.  Analisis aspek keuangan
Aspek analisis keuangan meliputi  komponen-komponen sebagai berikut:
a.  Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalnya besarnya dana untuk aktiva tetap, modal kerja dan pembiayaan awal
b.  Sumber dana. ada beberapa sumber dana yang layak digali yaitu sumber dana internal (misalnya modal disetor dan laba ditahan) dana modal eksternal (misalnya penerbitan obligasi dan pinjaman)
c.  Proyeksi laba rugi, Proyeksi laba rugi dimasa yang akan datang, Komponennya meliputi proyeksi penjualaan, biaya dan laba rugi
d.  Proyeksi arus khas, dari arus khas dapat dilihat kemapuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis arus khas yaitu:
1.  Arus khas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil penjualan atau pendaftaran
2.  Arus khas keluar, merupakan biaya-biaya, termasuk pembayaran bunga dan pajak
3.  Arus khas masuk bersih, merupakan selisih dari arus khas masuk dan arus khas keluar ditambah penyusutan dan perhitungan bunga setelah pajak





















BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan


B.  Saran


[1]Ari Fadiati, Dedi Purwana.Menjadi Wira Usaha Sukses.(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2011),Hlm.113
[2]Sulchan Yasyin.Kamus Pintar Bahasa Indonesia Dengan EYD Dan Kosakata Baru.(Surabaya:Amanah,1995),Hlm.137
[3]
a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar